Meningkatkan literasi informasi sangat penting dalam era digital seperti sekarang ini. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyebaran hoaks yang dapat merugikan banyak pihak. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, tingkat literasi informasi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan literasi informasi agar dapat membedakan informasi yang benar dan hoaks.
Menurut Dr. Yosep Adi Prasetyo, seorang pakar literasi informasi dari Universitas Indonesia, “Meningkatkan literasi informasi bukan hanya sekedar mengajarkan orang untuk mencari informasi secara online, tetapi juga bagaimana cara mengevaluasi kebenaran informasi tersebut.” Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memerangi penyebaran hoaks melalui kampanye “Oke untuk Jujur, Stop Hoaks” yang diluncurkan pada tahun 2018.
Menurut data dari Dewan Pers, penyebaran hoaks di media sosial terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran literasi informasi dalam masyarakat. Menurut Ahmad Suaedy, Direktur Pusat Studi Multikulturalisme, “Masyarakat harus lebih kritis dalam menilai informasi yang diterima, terutama di era digital yang penuh dengan informasi yang belum tentu benar.”
Untuk meningkatkan literasi informasi, diperlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara luas. Menurut Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, “Penting bagi kita untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi informasi guna mencegah penyebaran hoaks yang dapat merugikan banyak pihak.”
Dengan meningkatkan literasi informasi, kita dapat lebih waspada terhadap penyebaran hoaks dan dapat menjadi agen perubahan dalam memerangi informasi palsu. Sebagai masyarakat yang cerdas, mari kita bersama-sama meningkatkan literasi informasi agar kita dapat hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan berbudaya. Oke untuk menghindari penyebaran hoaks!