Mengapa kritis dalam menerima informasi adalah langkah penting? Kita seringkali terjebak dalam banjir informasi di era digital ini. Mulai dari berita palsu (hoaks) hingga informasi yang tidak terverifikasi dengan baik bisa dengan mudah menyebar dan mempengaruhi pola pikir kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadi kritis dalam menerima setiap informasi yang kita terima.
Menurut pakar psikologi sosial, Dr. Arie Wahyu Wibowo, kritis dalam menerima informasi adalah langkah penting untuk melindungi diri dari berbagai informasi yang tidak akurat. Dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com, beliau menyatakan bahwa “dengan menjadi kritis, kita bisa lebih selektif dalam menerima informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak valid.”
Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh University of California, Berkeley, mereka menemukan bahwa orang-orang yang cenderung kritis dalam menerima informasi memiliki kemampuan untuk lebih objektif dalam menilai suatu informasi. Hal ini dapat membantu kita untuk tidak terjebak dalam penyebaran informasi yang tidak benar.
Namun, menjadi kritis dalam menerima informasi bukan berarti kita harus menjadi skeptis terhadap setiap informasi yang kita terima. Dr. Arie Wahyu Wibowo juga menambahkan bahwa “kritis dalam menerima informasi juga berarti kita harus memeriksa kebenaran informasi tersebut sebelum menyebarkannya kepada orang lain.”
Dengan demikian, penting bagi kita untuk tidak hanya sekedar menerima informasi tanpa dipertanyakan kebenarannya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Albert Einstein, “Informasi bukanlah pengetahuan. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.” Oleh karena itu, mari bersama-sama menjadi kritis dalam menerima informasi agar kita dapat menjadi individu yang cerdas dan terhindar dari penyebaran informasi yang tidak benar.