Saat ini, maraknya penyebaran hoaks di media sosial membuat pentingnya memilih sumber kabar terpercaya semakin menjadi perhatian. Menurut pakar komunikasi, Dr. Arie Sudjito, dalam sebuah wawancara dengan Kompas TV, “Memilih sumber berita yang terpercaya adalah kunci untuk menghindari penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dapat merugikan banyak pihak.”
Kita sering kali tergoda untuk langsung mempercayai informasi yang kita baca di media sosial tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Namun, hal ini dapat berdampak buruk pada diri kita sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, pentingnya memilih sumber kabar yang terpercaya sangatlah krusial.
Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), sebanyak 70% responden mengaku pernah mempercayai informasi palsu yang mereka dapatkan dari media sosial. Hal ini menunjukkan betapa mudahnya kita terjebak dalam penyebaran hoaks tanpa disadari.
Dr. Ir. Ahmad Muhajir, seorang ahli media sosial dari Universitas Gadjah Mada, menekankan pentingnya literasi digital dalam memilih sumber berita. “Dengan literasi digital yang baik, kita akan lebih mampu memilah dan memilih informasi yang benar dari yang hoaks,” ujarnya dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus lebih selektif dalam memilih sumber berita yang kita konsumsi. Jangan terburu-buru membagikan informasi tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Ingatlah, pentingnya memilih sumber kabar terpercaya di tengah maraknya hoaks adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan informasi yang akurat dan bertanggung jawab.